• add this

    Bookmark and Share

Kansil : Muda Mudi Katolik Harus Menjadi Pelopor Perubahan dan Kerukunan

Seluruh kaum muda mudi Katolik diharapkan dapat menjadi pelopor perubahan dan pembaharuan, menghargai pluralisme, serta menjadi mitra pemerintah dalam menjaga persaudaraan.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sulut, Drs Djouhari Kansil, MPd saat membuka kegiatan pertemuan berkala ke 18 Mudika Keuskupan Manado, yang digelar Kamis (30/6) di Paroki Yesus Gembala Yang Baik Paniki.

“Saya mengharapkan muda mudi Katolik dapat pro aktif untuk secara kritis memberikan pernyataan sikap, serius untuk menjaga persaudaraan, dapat juga memberikan saran atas berbagai persoalan bergereja, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujar Kansil.

Mantan Kadis Diknas Sulut ini menambhakan, dengan adanya pertemuan ini segenap komponen mudika Katolik akan semakin termotivasi dan berkomitmen untuk tampil terdepan dengan profesionalitas dan etos kerja yang tinggi menjadi tiang penyangga gereja sekaligus menjadi agen pembaharu baik segi moral, spiritual maupun dari segi peran dan kontribusinya bagi pembangunan di berbagai aspek kehidupan.

“Hal penting yang harus diwaspadai juga, dampak pegaulan negatif yang ditimbulkan mulai mengikis nilai-nilai norma dan sikap idealisme para kaum muda, akibatnya dosa mulai menjadi trend bagi kalangan muda mudi, seperti mabuk-mabukan, seks bebas, penggunaan obat terlarang, acuh pada lingkungan, tawuran serta tindakan anarkis. Hal ini harus menjadi perhatian dan disikapi dengan oleh Muda-mudi Katolik . Muda mudi Katolik memiliki taggung jawab moral untuk menangkal berbagai permasalahan tersebut dengan efek negatif yang dimunculkannya, dalam menjaga eksistensi gereja dan bangsa kedepan.” papar Kansil.

Dengan momentum ini juga diharapkan muda mudi Katolik memahami maksud tujuan panggilan Tuhan untuk melayani, terutama daam tantagan peluang di era globalisasi dan modernisasi agar tetap memiliki jati diri dan pola perilaku sesuai denga kehendak Tuhan. Pada kesempatan itu juga dilaksanakan misa Ekaristi yag dipimpin oleh Uskup Manado Mgr Josef Suwatan Msc, setelah itu dilaksanakan defile oleh seluruh peserta.(Kabag Humas. CH Sumampow, SH.M.Ed)

5 Pengusaha Berlin Bakal Berinvestasi di Sulut

Gubernur Sulawesi Utara DR. S. H. Sarundajang terus melakukan terobosan dalam memajukan iklim investasi di Sulut. Berbagai peluang investasi berhasil ditangkap Ahli Administrasi Teritorial pada Institut Internasional Administrasi Publik Prancis ini. Selasa (28/6) lalu, Sarundajang beserta 5 Pengusaha Jerman mengadakan pertemuan di Gedung Pricewaterhouse Coopers AG, Berlin. Dalam pertemuan tersebut berhasil ditandatangani perjanjian kerjasama dalam bidang renewable energy, pariwisata, dan perdagangan.

Pertemuan yang difasilitasi oleh KBRI Berlin ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Duta Besar RI untuk Jerman DR. Eddy Pratomo dan staf KBRI di Sulut beberapa pekan lalu, dimana dalam pertemuan tersebut Gubernur diundang secara resmi oleh Duta Besar untuk mengadakan pertemuan dengan para Pengusaha di Berlin yang menurut Pratomo telah menyatakan kerinduan mereka untuk mengembangkan investasi di bumi Nyiur Melambai ini. Melalui presentasi potensi perdagangan dan kerjasama investasi di Sulawesi Utara, Sarundajang berhasil meyakinkan  Norbert Oefner, Christof Fleischmann, Dr Kristen Verbakel, Volker M. Dornblut, dan Josef Tarnadi tentang bagusnya peluang investasi di Sulut khususnya di sektor energi. ‘’Intinya, para Pengusaha Jerman ini telah bersedia untuk berinvestasi di Sulut, bahkan pada akhir 2011 ini mereka memutuskan untuk mengunjungi Sulut dan melihat secara langsung hal-hal yang layak untuk dikembangkan lebih lanjut,’’ ujar Juru Bicara Gubernur   Sulut C. H. Sumampow, SH, M.Ed sembari menambahkan bahwa dalam kunjungan tersebut Gubernur didampingi Staf Khusus Gubernur Bidang Investasi Jackson A. W. Kumaat, Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Freddy D. Lengkong,  Sekretaris Bidang Ekonomi KBRI Berlin Ani Nigeriawati, dan Penjabat Atase Perdagangan KBRI Berlin Rachy Rachmat.

Lanjut Sumampow menjelaskan, pada prinsipnya pertemuan kerja kali ini terbilang berhasil, hal ini ditandai dengan telah ditandatanganinya perjanjian kerjasama antara Gubernur Sulut dengan kelima Pengusaha Berlin tersebut. Dan dalam waktu dekat ini para Pengusaha tersebut akan datang ke Sulut untuk sesegera menindaklanjuti perjanjian yang dimaksud. Bahkan setelah mendengar presentasi singkat dari para Pengusaha Berlin, dimana dalam presentasi tersebut mereka menceritakan pengalaman bisnis teknologi untuk pengembangan sumber energy terbaru (biomassa, biogas, bio-etanol, dll) yang telah berhasil mereka kembangkan di Negara Asia, Gubernur berharap agar perjanjian yang sudah ditandatangani bisa sesegera mungkin ditindaklanjuti.

Pertemuan tersebut dilanjutkan dengan acara Ramah Tamah dengan pihak KBRI Berlin yang dilaksanakan di Aula KBRI Berlin. Gubernur disambut dengan hangat oleh Duta Besar RI untuk Jerman DR. Eddy Pratomo dan staf KBRI beserta keluarga. Dalam acara ramah tamah tersebut disuguhi musik kolintang oleh Dharma wanita persatuan KBRI Berlin dan kelompok kolintang Minaesa. Menariknya, Kolintang tersebut merupakan sumbangan Pemprov Sulut. ‘’Sebelum menuju Jerman, pada Jumat (24/6) sebelumnya, Gubernur menghadiri 37th session of the FAO Conference di Roma, Italy mendampingi Menko Kesra,’’ ujar Sumampow. (Jubir Pemprov Sulut, C. H. Sumampow, SH, M.Ed)

Wagub: Penanggulangan HIV/AIDS Merupakan Tanggungjawab Bersama

Pencegahan dan penanggulangan penyakit Acquirred Imune Definciency Syndrome (AIDS), harus menjadi tanggungjawab bersama segenap lapisan masyarakat, keluarga, LSM, Perguruan tinggi, Instansi pemerintah dan lembaga lainya.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sulut, Drs Djouhari Kansil, Mpd saat membuka rapat koordinasi Komis Penanggulangan AIDS (KPA) Sulut, yang digelar Selasa (28/6) bertempat di ruang Mapaluse Kantor Gubernur. Rapat tersebut diikuti seluruh pihak terkait dari 15 Kabupaten/Kota yang ada di Sulut.

“kita ketahui bersama wabah HIV/AIDS merupakan wabah yang meatikan dan belum ada obatnya untuk menyembuhkan penderita yang telah terinfeksi virus tersebut, AIDS dengan berbagai impikasi dan dampak negativnya telah menjadi masalah internasional dan nasional bahkan sudah menembus tatana kehidupan masyarakat Sulut,” ujar Kansil.

Mantan Kadis Diknas Sulut ini menambahkan permasalahan tersebut harus dijawab secara arif dan bijaksana oleh seluruh pemangku kepentingan di daerah Sulut, termasuk seluruh anggota KPA, jika tidak akan menjadi ancaman serius terhadap kehidupan masyarakat, dan menghambat jalannya pembangunan di berbagai aspek kehidupan.

Kansil berharap semua pihak dapat menyamakan persepsi untuk bergandengan tagan, mencari solusi terbaik dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, dengan tetap mengedepankan aspek kemanusiaan, supremasi hukum dan nilai moral, etika dan agama.

“Mari kita menfaatkan momentum ini sebagai kesempatan dalam memantapkan dan memperkuat mekanisme pengorganisasian serta membangun sinergi yang konstruktif falam mengkoordinasikan geraka nasional stop HIV/AIDS di Sulut, saya harap juga agar seluruh komponen masyarakat Sulut bahu membahu melaksanakan penaggulangan penyalahgunaan narkoba dan AIDS sebagai usaha penyelamatan anak bangsa,” papar Kansil.(Kabag Humas, CH Sumampow SH, MEd)

Hari Ini Freeport Tanam Pohon Diseputaran Danau Tondano

Kerukunan Keluarga Besar Sulut (KKBSU) di Temabaga Pura Papua, yang dipimpin langsung Presiden Direktur dan CEO PT. Freeport Indonesia Ir. Armando Mahler selaku Pelindung KKBSU,  hari ini Selasa (28/06) akan melakukan aksi sosialnya untut menanam 10 ribu batang bibit pohon di seputaran danau tondano yakni di kelurahan uluindano I dan II. Pencangannya akan dilakukan langsung Wakil Gubernur Sulut Drs Djouhari Kansil, MPd di kelurahan uluindano I jam 10 pagi.

 

Hal itu dikatakan Reinhard Lendo Koord. Bidang Agama, Sosial dan Kemasyarakatan KKBSU yang mendamping pengurus dalam pertemuan dengan Wagub Kansil di ruang kerjanya, Senin (27/06) kemarin. Pertemuan yang turut dihadiri Asisten Administrasi Umum Aseano Gammy Kawatu, SE Msi, Kaban Lingkungan Hidup Ir. Olvie Ateng, Msi dan Ketua Pusat Study Lingkungan (PSL) Unima Prof. DR. Tresye Londa. Sementara dari PT. Freeport Indonesia sendiri selain Presdir Armando Mahler juga  Andi Muksia Manager Environmental, Krisnan Isomartana dan jemmy Rumainum staf environmental, Julius Patadungan, Jemmy Menayang (KKBSU), Karel Luntungan Dep. Quaity Of Live dan Stevanus Branco Dep. Coorporate Cumunication PT Freeprot Indoneia.

 

Menurut Lendo, dalam pertemuan itu Armando Mahler menyatakan KKBSU dan Freeport bekerjasama mensponsori gerakan penyelamatan danau tandano dari pendangkalan. “salah satunya gerakan penenaman   bibit pohon kayu sebanyak 10 ribu pohon dan pemanfaatan enceng gondok diolah untuk menjadi pakan ternak dan kerajinan tangan, alasannya sebagai warga kawanua di perantuan merasa terpanggil untuk membangun tanah minahasa”, ujar Mahler yang beristerikan wanita asal tondano minahasa Farni Mambu.

 

Mahler berjanji melalui program KKBSU, kami akan mendatangkan pelatih kerajinan tangan dari bali atau jawa untuk melatih warga di seputaran danau tondano untuk melatih mereka membuat bahan kerajinan tangan untuk dijadikan souvenir, dan kiranya pemprov sulut dan pemkab minahasa dapat membantunya, harapnya.

 

Mahler juga menambahkan warga kawanua yang bekerja di freeport sampai saat ini berjumlah 2500 orang mereka itu tersebar di seluruh departemen yang ada di perusahaan pertambangan ini.

 

Wagub Kansil menyambut positif apresiasi dari warga kawanua di yang bekerja di freeport, inisiatif ini sangat baik dan tentunya  mendapat dukungan pemerintah baik provinsi maupun minahasa. “Kami sangat mendukung kegiatan sosial yang disponsori oleh warga kawanua freeport untuk membantu kami menyelematkan danau tondano ini dari pendangkalan”, kata Wagub.

 

Kansil mengatakan, danau tondano telah menjadi icon pariwisata sulut sulut yang sudah dikenal hingga kemanca negara, tentunya kita tidak mau dikemudian hari danau ini hanya tinggal kenangan bagi anak cucu kita. “ karena itu pemerintah daerah dan stakeholders bersama elemen masyarakat lainnya terus berupaya menyelematkan danau itu dengan cara mengangkat enceng gondok di danau tersebut”.(Kabag Humas Christian Sumampow, SH MEd selaku jubir pemprov sulut).

Wagub: Pelayanan Gereja Tidak Sebatas Pelayanan Spiritual

Gereja jangan hanya terpaku pada pelayanan spiritual semata-mata. Gereja juga harus mampu mengembangkan potensi diri dan potensi sosial ekonomi jemaat dan masyarakat menuju pada peningkatan kesejahteraan. Oleh karena itu gereja harus “terbuka” dalam artian tidak hanya difungsikan untuk ibadah hari minggu saja. Gereja harus melakukan kegiatan pembinaan anggota jemaat masing-masing dengan melakukan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan kategorial anggota Jemaat. Demikian dinyatakan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs. DjouhariKansil, M.Pd ketika bersama Ibu Mieke Kansil Tatengkeng beribadah bersama dalam Pengucapan Syukur Jemaat GMIM Solafide Lobu Dua Wilayah Touluaan pada hari Minggu 26 Juni 2010. Ibadah yang dipimpin oleh Bendahara BMPS GMIM Sym. Hesky Montong tersebut dirangkaikan dengan Serah Terima Jabatan Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Solafide Lobu Dua dari Pdt Ellen Korengkeng Rambing, S.Th kepada Pdt. Syalom Gaby Manoppo, STh. Pdt. Syalom sebelumnya bertugas di GMIM Klabat Bitung dan Pdt Ellen Korengkeng selanjutnya akan bertugas di GMIM Lewet Langowan. Nampak bersama dengan rombongan Wakil Gubernur Sulut, Inspektur Provinsi Sulut Jeffry Korengkeng, SH. M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Dr. Maxi Rondonuwu, M.Kes, Kepala Bappeda Prov. Sulut Noldy Tuerah, SE.PhD, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Ir. Hoyke Makarawung, M.Si, Kepala Biro Pemerintahan dan Humas B. Mononutu, SH, Kepala Biro Perekonomian dan Pembangunan Drs. Adry Manengkey, M.Si, Sekretaris KPUD Sulut Dra. Jouna Oroh, M.Si dan Kasatpol PP Sulut Edwin Roring, SE. Nampak hadir juga Kepala Staf Korem 131 Santiago Letkol Herman Watulangkouw. Jajaran Pemkab Minahasa Tenggara hadir dipimpin oleh Wakil Bupati Drs. Jermia Damongilala, M.Si bersama Ibu dr. Herlina Siwu, M.Kes dan Sekda Mitra Drs Freddy Lendoh

Wakil Gubernur Sulawesi Utara pada kesempatan itu juga meresmikan penggunaan 4 ruang kelas baru SD GMIM Lobu Dua yang dibangun dengan swadaya Jemaat serta bantuan Pemkab Minahasa Tenggara. Pada bagian lain Wagub menyatakan  bahwa Jemaat GMIM harus memperhatikan keberadaan sekolah-sekolah GMIM yang berada di wilayah pelayanannya. Pengembangan sekolah-sekolah GMIM harus ditopang oleh jemaat setempat antara lain dengan menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah tersebut. Pembangunan fisik gereja penting namun pembangunan dan pengembangan sekolah sebagai pusat pendidikan generasi muda di jemaat tersebut harus juga mendapatkan perhatian. Wagub juga terus mengajak jemaat untuk melakukan Gerakan Sentuh Tanah dan mensukseskan program Revitalisasi Pertanian untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara.

Berkaitan dengan kenaikan harga beberapa komoditas pertanian saat ini, wagub mengingatkan jemaat dan masyarakat untuk memanfaatkan dengan bijaksana kelebihan pendapatan tersebut antara lain dengan menabung terutama untuk membiayai pendidikan anak-anak. Kenaikan harga komoditas pertanian seperti Cengkih, Kopra maupun Produk Holtikultura adalah Anugerah Tuhan namun harus disikapi dengan bijaksana dalam mengelola berkat tersebut secara produktif . Jangan digunakan untuk hal-hal yang justru kontraproduktif seperti pesta-pesta apalagi sampai mabuk-mabukan yang justru akan menimbulkan keresahan dan menggangu ketertiban umum, demikian Wagub. (Kabag Humas Ch. Sumampow, SH.M.Ed selaku Jubir Pemprov Sulut)

Kansil Ajak Warga Sangihe Perangi Narkoba

Selama Dua hari melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sangihe, Wakil Gubernur Sulut Drs Djouhari Kansil dan Ibu Mieka Kansil Tatengkeng didampingi lima pejabat pemprov, sebelum bertolak kembali ke manado dengan menumpang kapal laut, menyampatkan waktu untuk melepas jalan sehat bersama memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), Jumat (24/06) subuh.

Kegiatan yang mengambilstart dan finis dari halaman depan rudis Bupati sangihe itu,  diikuti pula Bupati Sangihe Drs Winsulangi Salindeho, Wabup Yabesgaghna dan Ibu, Muspida Sangihe pejabat spil dan TNI serta  pelajar di Tahuna.

Kansil mengatakan, sacara nasional dari data yang ada bahwa provinsi sulut berada di urutan 17 menyangkut peredaran narkoba, sengan penggunanya diposisi ke 25 di seluruh tanah air, indicator ini seakan membuka mata kita bersama untuk lebih serius memperhatikan secara khusus dalam upaya pemberantasan terhadap penyalah gunaan  dan peredaran gelap dari pil mematikan itu.

Untuk itu, terkait dengan jalan sehat HANI kali ini yang jatuh tanggal 26 Juni tahun 2011 ini, diharapkan kita semua dapat menjadi  pelopor dalam upaya memperkuat persatuan dan persaudaraan bagi segenap anak bangsa di sangihe untuk memperkokoh tekad dan komitmen dalam menyatakan “perang terhadap narkoba”,harap Kansil.

Kansil juga menambahkan Kabupaten Sangihe sebagai salah satu daerah kepulauan di sulut, dinilai sangat rentan masuknya obat-obat terlarang didaerah itu. Untuk itu Ia menagajak agar semua komponen masyarakat sangihe untuk terus mewaspadainya dan tentunya secara langsung pengawasan kepada anak-anak kita terus dilakukannya.(Kabag humas Christian Sumampow, SH Med selaku jubir pemprov sulut)

Kansil Menjadi Sarana Pendidikan Kristen

Wakil Gubernur Sulut Drs Djouhari Kansil MPd bersama Ibu Mieke Kansil Tatengkeng dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Kepualauan Sangihe, Kamis (23/06) malam, menghadiri  Ibadah Hari Ulang Tahun ke 99 Jemaat GMIS Yudea Batulewehe Tahuna Timur.

Ibadah syukur yang  dihadiri pula  Wakil Bupati Sangihe Yabes Gaghana, SE dan Isteri Dra Ririswati Gaghana Katamsi, Ketua Pucuk Pimpinan KGPM Pdt. Teddysius Batasina, STh, Pimpinan Sinode GMIST,  sejumlah pejabat pemprov maupun sangihe serta  ratusan warga jemaat itu  dipimpin Ketua Resort GMIST  Tahuna Pdt E Diamanis, STh.

Kansil mengajak  jemaat Yudea, dalam memperingati ulang tahun ke-99 dan menyongsong se- abad menjadi gereja Tuhan ditangah-tangah dunia, hendaknya  tetap mengandalkan Tuhan sebagai penopang dari eksistensi  pelayanan jemaat. “Alasannya bahwa jemaat Yudea merupakan salah satu jemaat yang sudah dewasa, sebab itu Ia percaya, baik pelayan maupun jemaat satu sama lainnya akan saling menunjang untuk kemajuan pelayanan gereja  di sini”,katanya.

Kansil juga mengingatkan, sebagai tempat pemberitaan kebenaran Tuhan, maka gedung gereja yang megah ini tidak hanya di manfaatkan hanya ada  hari minggu saja untuk dipakai ibadah ,  akan tetapi setiap hari harus dimanfaatkan jemaat sebagai salah satu saranan pendidikan krisrten. “ Apa saja yang berkaitan dengan kepentingan pelayanan, seperti rapat-rapat majelis, latihan kesenian seperti paduan suara, masamper dan empat wayer dan lain sebagainya silahkan manfaatkan gereja tersebut”. Katanya lagi.

Kansil juga memuji jemaat ini karena mampu menyusun sejarah jemaat dengan baik, sejarah gereja dinilai sangat penting terutama bagi anak cucu kita di kemudian hari, sekaligus mengharggai para pendahulu yang membangun gereja ini, ujarnya.

Olehnya Kansil berharap, sebagaimana 99 tahun jemaat ini mampu mengimplementasikan kebaikan Tuhan yang diberikan kepada jemaat, kiranya juga dalam menyongsong  pesta demokrasi Pemilukada Bupati danWakil Bupati Sangihe tahun ini, jemaat mampu memelihari keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat.” jemaat yudea nantinya akan tampil sebagai  pelopor perdamaian itu”, harapnya.

Kesempatan Itu Kansil juga menyerahkan bantuan dana pembangunan kepada jemaat GMIST Yudea Batulewehe dan jemaat Galilea Tapuang masing-masing sebesar Rp. 15 juta serta kepada Pelka Bapa dan kelompok masamper.

Usai ibadah syukur, Kansil dan Gaghana masing-masing bersama Ibu dan seluruh pejabat dan jemaat membaur bersama dalam kegiatan masamper dan empat wajer, (Kabag humas Christian Sumampow, SH Med selaku jubir pemprov sulut).

Sambut HANI, PNS Pemprov Gelar Jalan Sehat Bersama

Dalam rangka menyambut Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tahun 2011, seluruh jajaran pegawai negeri sipil yang ada di pemerintahan provinsi Sulut melaksanakan jalan sehat bersama.

Jalan sehat yang digelar Jumat, (24/6) pagi mengambil start dan finish di halaman kantor Gubernur Sulut. Berkesempatan melepas peserta jalan sehat, asisten pemerintahan dan kesra, Drs MM Onibala, Msi. Hadir dalam jalan sehat bersama seluruh pejabat eselon II pemprov Sulut

Sebelum melepas peserta, Onibala menyampaikan sambutan Gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajang. Dalam sambutannya dikatakan pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba melalui kegiatan yang melibatkan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

”Salah satu contoh, jalan sehat ini sebagai wujud tekad dan komitmen anti terhadap narkotika, sejalan juga dengan tema yang diangkat yakni think health, not drugs, atau hidup sehat tanpa narkoba,” ujar mantan Kaban BKD Sulut ini.

Onibala mengingatkan ancaman bahaya akibat narkoba yang melanda seluruh dunia mendapat perhatian serius dari berbagai bangsa dan negara termasuk Indonesia. Wujud dari keseriusan sekaligus keprihatinan tersebut, dilaksanakan berbagai upaya pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).

”Dewasa ini permasalahan narkoba sudah sangat mengkhawatirkan dan merupakan ancaman serius, Indonesia sendiri sudah menjadi negara produksi narkoba, semua pihak harus berindak serius agar kerugian tidak ditimbulkan lebih besar lagi,” ujarnya.

Mengatasi malasah itu, berbagai langkah dilakukan pemerintah dengan menerbitkan undang-undang nomor 23 tahun 2009 tentang nerkotika sebagai pengganti undang-undang nomor 22 tahun 1997 dan peraturan Presiden nomor 23 tahun 2010 tentang narkotika. Hal itu menjadi tonggak sejarah baru program P4GN di Indonesia termasuk di provinsi Sulut.

Sambut HANI, PNS Pemprov Gelar Jalan Sehat Bersama

Dalam rangka menyambut Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tahun 2011, seluruh jajaran pegawai negeri sipil yang ada di pemerintahan provinsi Sulut melaksanakan jalan sehat bersama.

Jalan sehat yang digelar Jumat, (24/6) pagi mengambil start dan finish di halaman kantor Gubernur Sulut. Berkesempatan melepas peserta jalan sehat, asisten pemerintahan dan kesra, Drs MM Onibala, Msi. Hadir dalam jalan sehat bersama seluruh pejabat eselon II pemprov Sulut

Sebelum melepas peserta, Onibala menyampaikan sambutan Gubernur Sulut DR Sinyo Harry Sarundajang. Dalam sambutannya dikatakan pemerintah berkomitmen untuk terus berupaya memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba melalui kegiatan yang melibatkan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

”Salah satu contoh, jalan sehat ini sebagai wujud tekad dan komitmen anti terhadap narkotika, sejalan juga dengan tema yang diangkat yakni think health, not drugs, atau hidup sehat tanpa narkoba,” ujar mantan Kaban BKD Sulut ini.

Onibala mengingatkan ancaman bahaya akibat narkoba yang melanda seluruh dunia mendapat perhatian serius dari berbagai bangsa dan negara termasuk Indonesia. Wujud dari keseriusan sekaligus keprihatinan tersebut, dilaksanakan berbagai upaya pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).

”Dewasa ini permasalahan narkoba sudah sangat mengkhawatirkan dan merupakan ancaman serius, Indonesia sendiri sudah menjadi negara produksi narkoba, semua pihak harus berindak serius agar kerugian tidak ditimbulkan lebih besar lagi,” ujarnya.

Mengatasi malasah itu, berbagai langkah dilakukan pemerintah dengan menerbitkan undang-undang nomor 23 tahun 2009 tentang nerkotika sebagai pengganti undang-undang nomor 22 tahun 1997 dan peraturan Presiden nomor 23 tahun 2010 tentang narkotika. Hal itu menjadi tonggak sejarah baru program P4GN di Indonesia termasuk di provinsi Sulut.

Sekprov: Hutan Harus diawasi dari semua aspek.

Keberadaan hutan diwilayah Sulut harus selalu diawasi dengan baik dengan memahami aturan undang-undang tentang pengelolaan hutan terutama tatacara pegawasan dan pengamanan hutan dari semua aspek.

 

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Provinsi Sulut, Ir Siswa Rachmat Mokodongan, saat membuka rakor monev renja pembangunan kehutanan regional IV tahun 2011 Sulut yang dilaksanakan, Kamis (23/6) bertempat di hotel Gran Central Manado.

 

”Kita ketahui bersama bahwa hutan merupakan satu sumber daya yang memiliki banyak menfaat nyata bagi kehidupan manusia, baik dari segi ekonomi sosial dan budaya dan memberi menfaat ekoloogis, peranannya sangat vital bagi kelestarian lingkungan hidup,” kata Mokodongan.

 

Untuk itu, perlu dilakukan tindakan preventif, mengingat kawasan hutan di Sulut merupakan satu aset dunia, bila kerusakan hutan di Sulut bertambah luas, maka akan menyebabkan semakin berkuranya daya dukung hutan terhadap stabilitas iklim sehingga berdampak pada pemanasan global, untuk itu pengawasan hutan harus dilakukan dari semua aspek.

 

”Kita harus melindungi hutan secara lestari, dengan sepenuh kekuatan dengan memberikan perlindungan rehabilitasi, seluruh rakyat juga harus terlibat bersama-sama menggalang kekuatan menghentikan langkah pihak yang tidak bertanggungjawab dalam melaksanakan aksi merusak hutan,” papar Mantan Kadis Kehutanan Sulut ini.

 

Pengamanan hutan dilakukan antara pemerintah dan masyarakat, melalui forum rapat tersebut, Mokodongan mengharapkan semua dapat memahami aturan undang-undang tentang pengelolaan hutan, terutama tata cara pengawasan dan pengamanan hutan dari semua aspek. Sekaligus dapat menghasilkan formula sistem pengawasan dan pengamanan hutan terpadu, yang melibatkan masyarakat setempat. pihak keamanan, kepolisian dan pihak terkait lainnya.